Pelatihan Sikap Mental

Pelatihan Sikap Mental
Pelatihan Sikap Mental di Perusahaan

Pendiri Suarahati Kudus

Minggu, 23 Juni 2013

2 Rajaraja 18 : 13 – 37



PENYATUAN SANHERIB

          Pada tahun 701 SM raja Asyur, Sanherib membalas pemberontakan Yehuda dengan menyerbu banyak kota yang penting; catatan sejarah  menunjukkan bahwa ia berhasil merebut empat puluh enam kota berkubu. Hizkia menyadari bahwa tidak ada harapan untuk terus memberontak, menyerah kepada Sanherib dan menghabiskan perbendaharaan Yehuda untuk membayar upeti yang diminta Asyur adalah strategi yang paling tepat. Namun tidak berapa lama kemudian raja Asyur mengirim panglima, kepala istana dan juru minuman agung dari lakshis kepada raja Hizkia dengan maksud menyampaikan pesan raja Asyur bahwa dengan berharapnya Hizkia kepada Mesir maka berarti dia memberontak terhadap Asyur. 

          Tindakan lebih lanjut yang dilakukan oleh juru minuman adalah berbicara  dengan bahasa Yehuda  yang dimengerti oleh rakyat Yehuda dan  berseru ”Dengarlah perkataan raja agung, raja Asyur, janganlah Hizkia memperdaya kamu, sebab ia tidak sanggup melepaskan kamu dari tanganku ! janganlah Hizkia mengajak kamu berharap kepada Tuhan dengan mengatakan : tentulah Tuhan yang melepaskan kita. Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah keluar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya. Sampai aku datang dan membawa kamu ke suatu negeri seperti negeri mu ini, suatu negeri yang bergandung, suatu negeri yang beroti, dan berkebun anggur, suatu negeri yang berpohon zaitun, berminyak dan bermadu; dengan demikian kamu hidup dan tidak mati” (ayat 31-32). Janji demi janji disampaikan, adapun maksud tujuan adalah untuk menyatukan seluruh daerah kekuasaan raja Asyur.

          Kalau peristiwa pada nas di atas terjadi dalam kehidupan kita, dimana kita diminta untuk tinggalkan Tuhan Yesus, dengan janji menjamin kehidupan kita dunia yang indah yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidup kita. Apakah yang mesti kita lakukan ? tentu kita harus mengambil sikap memilih tetap berpegang kepada Tuhan Yesus atau meninggalkan~Nya. Tidak sedikit pengikut Kristus yang mengambil sikap untuk meninggalkan Tuhan tetapi banyak pula yang imannya tidak goyah oleh janji dunia sehingga apapun yang terjadi ia tetap setia sampai akhir. Hal inilah yang kita harapkan dalam hidup setiap pengikut Yesus. Oleh karena itu “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6 : 33). Amin (KAP)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar