Pelatihan Sikap Mental

Pelatihan Sikap Mental
Pelatihan Sikap Mental di Perusahaan

Pendiri Suarahati Kudus

Rabu, 14 November 2012

Imamat 7 : 22 – 8 : 17


LEMAK DAN DARAH

Kalau ditanya kepada orang batak makanan favorit tentunya sebahagian besar mengatakan adalah sang-sang atau padar (panggang darah). Jawaban ini tentu mengarah kepada makanan yang diberi darah dalam mengolah masakan tersebut. Bahkan dalam pesta adat tanpa mempersiapkan makanan ini maka akan terasa hambar acara yang ditampilkan oleh tuan rumah, apalagi tanpa namargoar tentu pestanya akan menjadi tidak sempurna dalam adat yang berjalan. Bagimana kalau dikaitkan dengan nas ini ? apakah makan lemak dan darah dibenarkan. Dalam perjanjian lama Tuhan berfirman kepada Musa katakanlah kepada orang Israel: segala lemak dari lembu, domba ataupun kambing janganlah kamu makan (ayat 22-23). Selanjutnya dalam nas ini dikatakan bahwa orang yang melanggar larangan ini apalagi memakan makanan yang dipergunakan untuk mempersembahkan korban api-apian bagi Tuhan maka nyawa orang yang memakan itu haruslah dilenyapkan dari antara bangsanya (ayat 25-27).

Pada saat datang orang Farisi dan ahli taurat kepada Yesus dan berkata bahwa murid Yesus telah melanggar adat istiadat nenek moyang mereka, namun jawab Yesus “hai orang –orang munafik ! benarlah nubuat Yesaya tentang kamu: bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripada-Ku sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia”. Lalau Yesus memanggil orang banyak dan berkata “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang” (Matius 15:7-11). Pengertian ini ditegaskan lagi oleh Yesus bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang ke jamban, tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.

Sungguh mendalam pengertian yang disampaikan oleh Tuhan Yesus,  namun masih saja orang berupaya mencari kebenaran yang tidak didasarkan pada alkitab tetapi hanya dalam pengertiannya sendiri. Kiranya kita yang membaca renungan ini semakin dewasa iman dan kepercayaan bahwa kedatangan Yesus adalah untuk menyempurnakan Firman Tuhan yang telah ditaburkan sebagai Firman yang hidup. Puji Tuhan selamanya. Amin (KAP)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar