Pelatihan Sikap Mental

Pelatihan Sikap Mental
Pelatihan Sikap Mental di Perusahaan

Pendiri Suarahati Kudus
Tampilkan postingan dengan label Firman Tuhan 01. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Firman Tuhan 01. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Januari 2013

Kisah Para Rasul 23 : 1 – 10



 
HIDUPLAH DENGAN HATI NURANI YANG MURNI DI HADAPAN TUHAN

          Ketika rasul Paulus dibawa dari penjara oleh kepala pasukan untuk  dihadapkan kepada Mahkamah Agama , maka berkatalah Paulus “Hai saudara-sudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dan dengan hati murni dihadapan Allah (ayat 1), tetapi Iman Besar Ananias menyuruh orang – orang yang berdiri dekat Paulus menampar mulut paulus (ayat 2). Diapun membalas dan berkata kepadanya “Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur putih-putuih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat, namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku (ayat 3)”.

          Peristiwa yang dialami Paulus sungguh tragis, orang benar seperti Paulus dipenjara dan di perlakukan dengan tidak adil oleh Mahkaman Agama bahkan disuruh  Ananias untuk ditampar orang banyak yang ada disekiar di lokasi itu. Kalau kita berada diantara mereka apakah kita mau melakukan perintah Ananias untuk menampar ?. Setiap orang pasti pernah berada dalam keadaan sulit, lalu biasanya apa yang hendak kita lakukan jika hal itu terjadi dihadapan kita.

          Paulus dalam menghadapi masalah selalu berani berkata dengan kebenaran firman Allah. Ia tidak khawatir tentang dirinya, bahkan dalam penjara ia juga memberikan kesaksian dan mengatakan bahwa ia dipenjara karena Kristus. Bahkan bertambah berani berkata – kata tentang firman Allah dengan tidak takut (Filipi 1 ayat 13-14). Teladan ini harusnya bisa kita aplikasikan dalam kehidupan, jangan pernah kita ragu dan bimbang akan kuasa Tuhan, jangan kita berprasangka buruk setiap apa yang kita alami. Bisa saja kita menghadapi hal – hal pahit, terhimpit, terjepit tetapi semuanya harus dihadapi positif, yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu beserta kita. Hiduplah dengan hati nurani di dalam Tuhan. Amin (KAP)

        

Rabu, 29 Agustus 2012

Imamat 6 : 14 – 7 : 21




KORBAN PERSEMBAHAN KEPADA ALLAH

Korban persembahan adalah bertujuan untuk memulian Allah, dalam nas ini dijelaskan bahwa ada beberapa korban persembahan kepada Allah antara lain yaitu (1). dengan “korban sajian” yang dalam pelaksanaannya dibawa kehadapan Tuhan ke depan mezbah, inilah yang dilakukan oleh anak-anak harun. Semua korban sajian persembahan itu harus habis dibakar sehingga baunya menyenangkan hati Tuhan (6:14-15). Disamping itu ada pula (2). “korban penebus salah” yaitu korban untuk persembahan maha kudus, ditempat orang menyembelih korban bakaran disitulah harus disembelih korban penebus salah dan darahnya haruslah disiramkan pada mezbah itu sekelilingnya (7:1-2). Lebih lanjut juga ada (3).  “korban keselamatan” yang harus dipersembahkan orang kepada Tuhan. Jikalau ia mempersembahkan  untuk memberi syukur haruslah beserta korban syukur itu roti bundar yang tidak beragi yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi yang diolesi dengan minyak, serta roti bundar dari tepung yang terbaik yang teraduk yang diolah dengan minyak (7:11)

Bagaimana dengan korban persembahan kita dimasa sekarang ini ? apakah masih relevan  dan perlu melakukan hal yang sama seperti masa nas di atas, tentunya kita harus menjawabnya dengan dasar Firman Tuhan pula. Tentang persembahan yang benar dikatakan “demi kemurahan Allah aku menasehatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12 :1-2). Begitu pula dalam Ibrani 13:15-16 dikatakan pula sebab itu marilah kita, oleh Dia senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban – korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah.

Tuhan Yesus Kristus telah mengorbankan diri-Nya sekali untuk selamanya sebagai korban penebus dosa, dan kita sebagai pengikut Kristus haruslah berkorban atas dasar itu. Mari aplikasikan dalam hidup sehari – hari. Tuhan memberkati kita semua. Amin (KAP)

Imamat 5 : 1-6 : 13





MENANGGUNG KESALAHAN SENDIRI

Dalam hukum positif kesalahan biasanya dibedakan antara perbuatan sengaja dan perbuatan tidak sengaja, jika perbuatan itu telah dilakukan maka unsur tidak sengaja masih dapat dikatakan sebagai alasan pemaaf dalam arti masih dapat dikategorikan perbuatan yang tidak dapat dihukum misalnya disebabkan membela diri atau keadaan memaksa. Berbeda dengan nas ini ada 4 kategori dimana apabila seoarang berbuat dosa, yakni (1). jika ia mendengar seorang mengutuki, dan ia dapat naik saksi karena ia melihat atau mengetahuinya, tetapi ia tidak mau memberi keterangan, maka ia harus menanggung kesalahannya sendiri. (2). Apabila seseorang kena pada sesuatu yang najis, baik bangkai binatang liar yang najis, atau bangkai hewan yang najis, atau bangkai binatang yang mengeriap yang najis, tanpa menyadari hal itu, maka ia menjadi najis dan bersalah. (3). Atau apabila ia kena kepada kenajisan berasal dari manusia, dengan kenajisan apapun juga ia menjadi najis, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya maka ia bersalah. (4). Atau apabila seseorang bersumpah teledor dengan bibirnya hendak berbuat yang buruk atau yang baik, sumpah apapun juga yang diucapkan orang dengan teledor, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah dalam salah satu perkara itu (ayat 1-4).  Ini menunjukkan bahwa kesalahan itu tidak dipandang dari sengaja atau tidak sengaja tetapi didasarkan kepada peristiwa itu telah terjadi maka seseorang itu bersalah.

Namun apabila seseorang bersalah dalam salah satu perkara di atas, maka orang itu  haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya dan haruslah ia mempersembahkan kepada Tuhan sebagai tebusan salah karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa. Jadi pengampunan dosa sangat dipengaruhi oleh “pengakuan dosa” supaya dapat dihapus dosanya, dan dilaksanakan oleh imam mengadakan perdamaian bagi orang itu karena dosanya (ayat 5-6).

 Bagaimana dengan kehidupan kita sekarang ? Oleh karena semua orang tidak luput dari dosa maka mari kita serahkan hidup kita hanya kepada Tuhan, dengan memohon pengampunan dosa melalui doa yang kita panjatkan baik secara pribadi maupun melalui doa safaat atau melalui “perjamuan kudus”. Dia lah Yesus penebus dosa kita. Amin (KAP)


Sabtu, 28 Juli 2012

Mazmur 18 : 37-45


Mazmur 18 : 37-45

ALLAH PEMBELA YANG AGUNG

Dalam hidup banyak hal yang bisa terjadi, ada kalanya kita diperhadapkan pada hal – hal yang rumit bahkan kita sering berada dalam situasi yang sangat sulit. Persoalan kecil bisa menjadi besar, hal yang tidak masalah akan menjadi masalah, hubungan baik menjadi retak dan lain sebagainya. Bagaimana kita menyikapi persoalan ini ? tentu perlu kita mencari jalan keluar untuk setiap persoalan kita, tentunya kita membutuhkan pembela yang setia melindungi kita dari masalah – masalah tersebut. Ada orang yang minta pertolongan dengan kekuatan illah lain bahkan sampai menyangkal akan Tuhan. Tetapi yang benar adalah kita mencari pembelaan hanya kepada Tuhan. Yang pasti semua orang akan mencari pembela yang agung dan setia. “Kau berikan tempat lapang untuk langkahku dan mata kakiku tidak goyah. Aku mengejar musuhku sampai kutangkap mereka, dan tidak berbalik sebelum mereka kuhabiskan” (ayat 37-38).  Begitu kuatnya sang pembela itu, yang telah melindungi dengan kekuatan yang luar biasa, sampai aku diberikan kemampuan untuk bisa meremukkan mereka sehingga mereka tidak dapat bangkit lagi bahkan rebah di bawah kakiku. Bahkan dengan keperkasan untuk berperang Engkau tundukkan ke bawah kuasaku (ayat 39).

Lebih lanjut nas ini menjelaskan bahwa semua musuh lari tunggang langgang dan orang – orang yang membenci menjadi binasa, walaupun mereka berteriak minta tolong tetapi tidak ada yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada Tuhan, tetapi tidak menjawab mereka. (40 – 42). Peristiwa dalam nas ini menunjukkan bahwa begitu perkasanya dan tak terkalahkan oleh lawan, menggiling mereka sampai halus mencampakkan seperti lumpur di jalan. Tidak ada satu kekuatan lain yang mampu menghalaunya. Bahkan Bangsa – bangsa yang tidak dikenal menjadi hamba. Kalau sudah demikian apa lagi yang membuat kita takut dan gentar karena Allah adalah pembela yang Agung, dari segala macam perkara dapat kita selesaikan atas pertolongan-Nya. Oleh sebab itu marilah kita yang sudah dibenarkan karena iman, maka kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus yang telah menjadi penebus dosa manusia. Amin (KAP)  


Mazmur 18 : 30-36


Mazmur 18 : 30-36

ALLAH PERISAI BAGI SEMUA ORANG

Siapa yang berani mengandalkan dirinya sendiri dalam hidup maka akan kecewa karena tidak ada seorangpun yang mampu mengatasi segala sesuatu tanpa pertolongan Tuhan, demikian pernyataan yang sering diucapkan oleh rohaniawan baik dalam kotbah maupun dalam pelayanan konselling dengan jemaat. Benarkah demikian ? Tentu bagi orang yang tidak atau kurang mengenal Tuhan akan membantahnya dengan mengatakan bahwa “semuanya yang saya dapatkan ini adalah hasil jerih payah dengan kerja keras  !! dia mengatakan dirinya hebat, pintar, dan lain sebagainya. Sedangkan sebahagian orang ada yang mengatakan’ semua yang saya peroleh adalah berkat pertolongan Tuhan”. Berdasarkan nas ini tertulis “karena dengan Engkaulah aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati tembok. Adapun Allah jalannya sempurna; janji Tuhan adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya. Sebab siapakah Allah selain dari Tuhan dan siapakah gunung batu kecuali Allah kita ? (ayat 30-32).

 Allah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku rata; yang membuat kakiku seperti kaki rusa dan membuat aku berdiri di bukit. Yang mengajar tanganku berperang sehingga lenganku dapat melenturkan busur tembaga (ayat 33-35), setiap orang yang bersikap berserah kepada-Nya tentu akan mendapatkan kekuatan yang luar biasa dalam setiap langkah, rintangan sebesar apapun akan mampu dihadapi, bahkan sampai dengan perkara yang di luar kemampuan akan dapat di atasi dengan baik.  Bagaimana dengan diri kita ? apakah hidup kita mengandalkan Tuhan ? Selayaknya hidup kita ini akan binasa oleh dunia, hanya berkat pertolongan-Nya kita mampu menjalaninya, kita sadari atau tidak bahwa tangan Tuhan selalu menjaga agar kita kuat menghadapinya. “Tuhan adalah kekuatanku bersama Dia kutak akan goyah” demikian salah satu bait syair lagu yang sering kita nyanyikan, tentu ini bukan hanya sekedar kalimat tetapi iman percaya kita yang meyakinkan itu, tidak ada kekuatan lain selain Allah, biar bumi bergoyang dan langit runtuh.

Oleh karena itu mari kita serahkan hidup kita hanya kepada Tuhan, Dia berikan perisai keselamatan kepada kita, tangan kanan-Nya menyokong kita dan kemurahan-Nya membuat kita besar (ayat 36). Kalau sudah Tuhan sebagai perisai mengapa kita harus takut menghadapi dunia ini. Tuhan beserta kita. Amin (KAP) 

Jumat, 11 Mei 2012

Kolose 3 : 23 - 25



BERBUATLAH DENGAN SEGENAP HATIMU
 MAKA 
TUHAN AKAN MEMBERIKAN UPAH

Dalam hukum positif bahwa suatu perkara dapat dihukum adalah jika sudah dimulainya suatu perbuatan, misalnya seorang pencuri sepeda sudah dikategorikan sebagai pencuri apabila perbuatannya sudah dimulai dengan bergeraknya sepeda dari tempat asalnya berpindah ke tempat lain. Suatu perbuatan pasti menimbulkan akibatnya. Jika seseorang melakukan perbuatan negatif maka akibatnya juga negatif sedangkan jika melakukan perbuatan positif maka akibatnya juga positif. Dalam nas ini kita diminta untuk melakukan setiap perbuatan dengan segenap hati yang dilakukan untuk Tuhan bukan untuk manusia (ayat 23). Dengan perkataan lain ini adalah perbuatan positif, artinya apa pun perbuatan kita harus dilakukan yang berkenan dihadapan Tuhan.

Kalau kita mau mengetahui lebih dalam lagi atas akibat perbuatan yang di lakukan dengan sepenuh hati maka kita akan mendapatkan upahnya dari Tuhan, bukan dari manusia (ayat 24). Bagaimana  Bentuk upahnya tidak diperinci oleh nas ini, tetapi dapat diartikan bahwa bukan semata – mata materi kebutuhan jasmani tetapi lebih dari daripada itu, karunia berkat yang berkelimpahan dari Tuhan. Hak mutlak Tuhan untuk memberikan apa yang dibutuhkan oleh kita bukan apa yang kita minta bahkan upah sorgawi yang kita dapatkan dari Tuhan.

Tuhan tidak hanya memberikan upah tetapi juga memberikan hukuman kepada barangsiapa berbuat kesalahan dan dia akan menanggung kesalahan itu dengan segala akibatnya. Hal ini ditegaskan dalam ayat (25) tanpa memandang siapapun dia, tidak ada perlakuan khusus atau istimewah seperti apa yang dilakukan oleh manusia cendrung pilih kasih, membedakan status, tidak bersikap adil dalam menyikapi kesalahan orang lain. 
 

Untuk itu perlu kiranya kita memperbaiki diri dengan bercermin pada nas ini, tidak ada perbuatan yang tidak beresiko, berbuatlah positif. Perbuatan kita harus dibawa pengendalian diri dan menjadi pedoman kita untuk selalu ingat akan firman Tuhan. Kita harus bersabar dan harus meneguhkan hati karena kedatangan Tuhan sudah dekat (1 Petrus 5 ayat 8). Amin (KAP)


Selasa, 12 Juli 2011

Mateus 7 : 13 - 21

AWAS PENGAJARAN SESAT

Waspadalah terhadap nabi – nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas (ayat 15). Nas ini sudah di tulis jauh sebelum kemajuan tehnologi. Bagaimana dengan kondisi sekarang ? tentunya menjadi pertanyaan yang penting. Tidak sedikit tumbuh aliran – aliran yang membawa misi dan pengajaran masing – masing, bahkan sampai ada yang dilayani berlebihan oleh aliran tersebut demi untuk mendapatkan pengikut. Kalau saja tidak ada pengikutnya tentu aliran itu akan hilang di telan masa. Kenyataan tidak sedikit yang berkembang, artinya dapat dipastikan bahwa aliran tersebut mempunyai pengikutnya.

Untuk mengetahuinya adalah dengan melihat buahnya, dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri (ayat 16), setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik (ayat 17). Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik (ayat 18). Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan di buang ke dalam api (ayat 19). Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka (ayat 20).

Nas ini sudah memberikan informasi yang jelas pada kita bahwa pengajaran sesat akan hadir di tengah – tengah dunia ini dan kita juga telah diberikan keterangan cirinya bahkan hasilnya bagaimana juga dijelaskan. Sungguh memprihatinkan jika ada diantara kita yang masih juga mau sebagai pengikutnya, akibatnya dia akan di buang ke dalam api menjadi tidak berguna. Lebih tegas Firman Tuhan mengatakan bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan ! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga (ayat 21).

Untuk itu selalu kita waspada bukan untuk diri sendiri saja bukan pula hanya untuk anak – anak tetapi untuk semua orang percaya jangan tergoyahkan iman, jangan menggadaikan iman hanya karena dunia. Jadi sebelum Tuhan mengatakan kepada kita “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan” (ayat 23). Kiranya Tuhan selalu melindungi kita. Amin (KAP)