HIDUPLAH DENGAN HATI NURANI
YANG MURNI DI HADAPAN TUHAN
Ketika rasul Paulus dibawa dari
penjara oleh kepala pasukan untuk
dihadapkan kepada Mahkamah Agama , maka berkatalah Paulus “Hai
saudara-sudaraku, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dan dengan hati murni
dihadapan Allah (ayat 1), tetapi Iman Besar Ananias menyuruh orang – orang yang
berdiri dekat Paulus menampar mulut paulus (ayat 2). Diapun membalas dan
berkata kepadanya “Allah akan menampar engkau, hai tembok yang dikapur
putih-putuih! Engkau duduk di sini untuk menghakimi aku menurut hukum Taurat,
namun engkau melanggar hukum Taurat oleh perintahmu untuk menampar aku (ayat
3)”.
Peristiwa yang dialami Paulus sungguh
tragis, orang benar seperti Paulus dipenjara dan di perlakukan dengan tidak
adil oleh Mahkaman Agama bahkan disuruh
Ananias untuk ditampar orang banyak yang ada disekiar di lokasi itu.
Kalau kita berada diantara mereka apakah kita mau melakukan perintah Ananias untuk
menampar ?. Setiap orang pasti pernah berada dalam keadaan sulit, lalu biasanya
apa yang hendak kita lakukan jika hal itu terjadi dihadapan kita.
Paulus dalam menghadapi masalah selalu
berani berkata dengan kebenaran firman Allah. Ia tidak khawatir tentang dirinya,
bahkan dalam penjara ia juga memberikan kesaksian dan mengatakan bahwa ia
dipenjara karena Kristus. Bahkan bertambah berani berkata – kata tentang firman
Allah dengan tidak takut (Filipi 1 ayat 13-14). Teladan ini harusnya bisa kita
aplikasikan dalam kehidupan, jangan pernah kita ragu dan bimbang akan kuasa
Tuhan, jangan kita berprasangka buruk setiap apa yang kita alami. Bisa saja
kita menghadapi hal – hal pahit, terhimpit, terjepit tetapi semuanya harus
dihadapi positif, yakin dan percaya bahwa Tuhan selalu beserta kita. Hiduplah
dengan hati nurani di dalam Tuhan. Amin (KAP)