LAKUKANLAH KEHENDAK
ALLAH
Kehendak Allah sangat berbeda dengan
kehendak manusia, Cendrung kita memaksakan kehendak kepada Allah sehingga apa
yang menjadi rencana kita harus terlaksana. “Saya harus menjadi orang terkenal”,
“Anak saya harus menjadi dokter”, saya harus mampu mengalahkan dia dan
seterusnya. Bahkan ada yang sudah merencanakan masa depannya dengan persiapan
dari jauh hari. Tetapi pernahkah kita membawa rencana itu dalam doa dengan menutup
kalimat sebelum amin yaitu “kehendakMu yang jadi bukan kehendakku”. Dalam nas ini kita diajak untuk melakukan kehendak
Allah. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak
Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu (ayat 36)
Tentang ketekunan juga diajarkan
kepada kita bahwa hal itu akan didapatkan jika iman teruji dan akan
menghasilkan buah yang matang sehingga menjadi sempurna dan utuh tidak
kekurangan sesuatu apapun. (baca Yakobus 1 ayat 3-4). Jadi seharusnya tidak ada
lagi kebimbangan kita dalam melakukan kehendak Allah karena kehendaknya itu
melampaui akal pikiran manusia.
Untuk itu janganlah kita melepaskan
kepercayaan kita dan selalu meningkatkan kualitas iman, karena besar upah yang
menantinya (ayat 35). Karena memang sedikit waktu lagi Dia akan datang (ayat
37). Orang yang benar akan hidup oleh iman, sedangkan orang yang mengundurkan
diri atau meninggalkan kepercayaannya maka Tuhan tidak berkenan kepadanya (ayat
38). Tetapi siapakah kita ? selayaknya lah kita menjadi orang yang terpilih dan
yang tidak mengundurkan diri dan binasa tetapi orang – orang yang percaya dan
beroleh hidup. Amin (KAP)