TEMPO.CO , Bethleham:Bethlehem
- Sebagai kota berpenduduk beragama Kristen terbesar di Palestina,
Bethlehem tidak menutup mata akan keberadaan masyarakat Muslim yang
minoritas. Sejak tahun lalu, Lehigh Dialogue Center menggelar acara buka
puasa bersama atau Ramadan Tent Dinner di Bethlehem Payrow Plaza.
Berlokasi di antara City Hall dan Perpustakaan Umum Bethlehem,
terhampar tenda putih raksasa pada Rabu malam, 17 Juli 2013. Di bawah
tenda, terhidang ratusan piring hummus, zaitun, dan makanan lainnya. Dan
ratusan orang hadir untuk bersantap bersama setelah matahari terbenam.
Kata Duta Besar Lehigh Dialogue Center, Mehmet Ozdemir, buka puasa
bersama ini akan menjadi agenda tahunan di Bethlehem. "Kami tidak hanya mengundang masyarakat untuk makan bersama," kata Ozdemir di The Morning Call, Rabu, 17 Juli 2013. "Di sini, masyarakat juga belajar tentang keyakinan dan budaya di masa dekade-plus dari teror perang yang menimbulkan kecurigaan orang Amerika." Lehigh Dialogue Center sendiri merupakan lembaga nirlaba yang berbasis di Bethlehem. Terbentuk pada 2004, lembaga ini bergerak untuk memerangi persepsi negatif.
Aktivis perdamaian Bethlehem, Vince Stravino, mengatakan, acara buka puasa bersama merupakan suatu metode perdamaian. "Jika Anda makan dengan seseorang, Anda pasti tidak akan membomnya," kata Stravino. "Dan kegiatan ini akan menghilangkan ketakutan serta ketidaktahuan Anda akan sesuatu."
Satu peserta buka puasa bersama adalah Kelly Gallagher, 26 tahun. Pengajar bahasa Inggris di Pusat Literasi Allentown ini memiliki beberapa murid yang beragama Islam. Dan ia datang ke acara itu untuk belajar soal Ramadan. "Saya ingin belajar tentang budaya murid-murid, yang nantinya akan menjadi bekal saya untuk membawa mereka masuk ke dalam masyarakat," ujar Gallagher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar