Pelatihan Sikap Mental

Pelatihan Sikap Mental
Pelatihan Sikap Mental di Perusahaan

Pendiri Suarahati Kudus

Minggu, 22 September 2013

Matius 7 : 13-21






                                              AWAS TERSESAT

Dewasa ini tidak sedikit tumbuh aliran–aliran yang mengatasnamakan Kristen dan membawa misi serta pengajarannya masing–masing. Menarik perhatian, ada aliran yang melakukan pelayanan ‘berlebihan’ demi mendapatkan pengikut. Jika tidak memiliki pengikut, tentu aliran itu akan hilang di telan masa. Namun kenyataan menunjukkan, tidak sedikit dari aliran itu yang mampu berkembang,  dan membuktikan jika aliran tersebut mempunyai pengikut.

Waspadalah terhadap nabi–nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas (ayat 15). Darimanakah kita bisa mengetahuinya? Tentunya menjadi pertanyaan yang penting. Nas hari ini memberitahukan kepada kita; dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri (ayat 16), setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik (ayat 17). Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik (ayat 18). Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan di buang ke dalam api (ayat 19). Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka (ayat 20).

Nas hari ini mengingatkan kita akan hadirnya pengajaran sesat di tengah–tengah dunia dengan ciri-ciri dari buahnya. Memprihatinkan jika masih saja ada diantara kita yang menjadi pengikutnya, meski tahu akan akibatnya di buang ke dalam api karena tidak lagi berguna. Firman Tuhan dengan tegas mengatakan, “bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (ayat 21).

Baiklah selalu waspada. Bukan hanya untuk diri sendiri, bukan pula hanya kepada anak–anak, namun bagi setiap orang percaya. Janganlah iman tergoyahkan apalagi sampai menggadaikan iman percaya hanya karena dunia. Janganlah nantinya Tuhan mengatakan kepada kita “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan” (ayat 23). Kiranya Tuhan selalu melindungi kita. Amin. (KAP)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar